Apabila anda sedang mencari jenis-jenis sablon kaos dengan teknik sablon manual, berikut ini adalah ulasan mengenai jenis sablon manual pada kategori water-based (air) dan oil-based (minyak).
ini kami tampilkan beserta contoh dan deskripsi masing-masing model sablon.

Sablon Plastisol


sablon plastisol emas
plastisol emas / Plastisol Shimmer

plastisol
plastisol Standar

plastisol raster
Plastisol raster

Plastisol merupakan Jenis sablon oil-based/minyak, karakter plastisol cukup tebal dan sangat terasa unsur karet-nya dibandingkan dengan sablon rubber. kelebihan sablon jenis ini sangat awet dan tahan lama.
Meskipun awet, kelemahan plastisol ada pada kenyaman di kaos dan pada proses penyetrikaan. Sablon jenis ini tidak boleh terkena langsung suhu panas contoh: setrika panas, karena akan merusak gambar sablonnya.
Namun meskipun begitu, anda bisa menyiasati-nya dengan membalik kaos pada saat proses penyetrikaan.
Sablon jenis ini banyak peminatnya, bukan karena awet dan kuat saja, tapi plastisol mampu menghasilkan gambar yang tajam dan detail.
Pas untuk gambar raster.
Jenis finishing pada sablon plastisol juga beragam : lembut, permukaan kasar, mengkilap, aspal, tipis, warna emas dan warna perak/silver.

Sablon Jenis High Density


SABLON 3D HIGHDENSITY
sablon 3d high density

Sablon High Density merupakan Jenis sablon kaos yang menciptakan efek 3D pada kaos, tekstur karet yang dihasilkan sablon ini  cukup kuat dan terasa timbul apabila di sentuh.
Proses Tinta sablon highdensity yang pertama adalah Gel atau SUG (straight Up Gloss)/Transparent Ink selanjutnya memakai cat plastisol warna untuk pewarnaan yang inginkan.
Jenis sablon 3D ini juga sering dipakai pada Produk-produk topi.
Model desain/gambanya yang tepat adalah model Typography dan logo.

Sablon Jenis Rubber


sablon rubber
rubber

Sablon karet rubber cukup elastis. dapat digunakan pada kaos berwarna gelap maupun terang. Teksturnya lembut dan karakternya menutup serat kain.

Sablon Superwhite


sablon superwhite
superwhite

Superwhite merupakan sablon jenis water-based, sablon jenis ini kebalikan dari sablon highdensity, sablon superwhite mempunyai karakter menyerap kedalam serat kaos.
Tekstur sablon superwhite tidak terasa apabila disentuh pada bagian sablonnya, karena jenis sablon water-based menyerap pada serat kaos-nya. Karakter lain pada jenis sablon ini adalah kaos yang anda pakai terasa ringan.
Bukan itu saja sablon jenis ini tidak berpengaruh apabila disetrika, apabila telah lama di cuci-pakai akan menghasilkan efek vintage, karena warna yang dihasilkan sablon ini cenderung redup, tidak se-cerah oil-based.
Superwhite apabila disablon pada kaos katun 100%, akan mengeluarkan serat-serat seperti kapas pada bagian artwork/gambarnya. untuk lebih jelasnya anda bisa lihat gambar diatas.

Sablon Discharge


sablon discharge
discharge

Discharge merupakan sablon jenis water based.
Jenis discharge hampir sama dengan sablon superwhite, dilapangan, jenis sablon ini sering di bilang “sablon cabut warna“, ini karena karakter dari sablon Discharge, membakar dan menggantikan warna dasar pada kaos.
yang membedakan dari keduanya ada pada proses finishing & campuran obat tambahan/odorless. Sablon ini menambah obat odorless atau dicharge agent 6-8%.
Proses Finishing press berlangsung disaat gambar sablon masih basah.
Pengeringan bisa dilakukan dengan Heatgun ataupun mesin press, namun untuk menghasilkan kualitas terbaik sablon ini sebaiknya pengeringan menggunakan mesin press.
Pengeringan dengan heatgun juga bisa saja dilakukan, tetapi warna yang dihasilkan dengan teknik ini cenderung kurang maksimal, hasil gambar sedikit gelap dibandingkan menggunakan mesin press.
Satu lagi, sablon jenis ini cocok menggunakan bahan kaos yang reaktif

Sablon Pigment


sablon pigment
pigment

Sablon pigment ini seperti superwhite, namun perbedaan yang terasa pada jenis sablon ini apabila di sentuh, sablon pigment agak kaku, dibanding superwhite yang elastis mengikuti gerak kaos.
Sablon pigment menyisakan sedikit endapan/kerak pada kaos, meskipun telah di cuci-pakai, endapan tersebut akan tetap menempel pada serat kainnya.
Anda bisa membayangkannya?
Jenis sablon pigment sudah sedikit dipasaran, ini karena kualitas sablon pigment telah tergantikan dengan sablon superwhite yang lebih bagus dibandingkan dengan jenis pigment.

Sablon Glow in the dark


glow in the dark normal
HD GITD Normal

glow in the dark pas gelap
HD GITD dalam gelap

Kaos Glow In The Dark /GITD merupakan jenis sablon yang menghasilakn efek menyala dalam gelap.
Cahaya ini dihasilkan dari bahan kimia Phosphor yang mampu menyerap energi dan memancarkan cahaya.
Glow In The Dark untuk kaos berbeda dengan glow-stick, glow-stick masih dalam bentuk cairan, sedangkan pada obat sablon poshphor nya dalam bentuk serbuk padat.
Glow-stick mampu menyala cukup lama dibandingkan dengan sablon GITD.
Pada sablon kaos Glow in The Dark, cahaya yang di hasilkan kurang dari <3 menit.
Tapi jangan kuatir setelah cahaya-nya padam, anda masih bisa mengisi lagi dengan mendekatkan kaos yang bersablon GITD pada lampu.

Sablon Glow in The Dark dapat di aplikasikan kedalam 2 jenis sablon, sablon plastisol dan sablon rubber.

Untuk melihat cara kerjanya, anda dapat melihatnya di youtube, sampel menggunakan sablon Plastisol HD Glow in the dark

Sablon Flocking


flocking
flocking

Sablon flocking merupakan sablon dengan karakter seperti beludru, jenis sablon ini apabila di sentuh anda akan merasakan partikel-partikel flock-nya yang lembut.
Proses sablon flocking berada di proses finishing atau ketika sablon akan diPress/pemanasan, kertas flocking di tempel di atas kaos setelah itu di press dan di dinginkan beberapa saat, lalu cabut kertas flocking pada kaos secara perlahan,
Proses pencabutan flocking pada kaos, bisa juga dilakukan setelah kaos akan memasuki proses steaming/penyetrika-an, teknik ini digunakan agar tidak terlalu banyak partikel kain/kapas yang menempel di gambar/artwork.
Material flocking ada yang berbentuk powder/serbuk dan serbuk yang menempel di kertas.

Foil


SABLON-FOIL
foil

Proses sablon foil hampir sama dengan proses penyablonan flocking, yang membedakannya adalah pada elemen yang dipakai.
Partikel-partikel foil menempel pada plastik, proses yang berbeda di bandingkan dengan jenis sablon flocking di saat finishing, pada proses penge-press-an pada bagian atas plastik foil di sisipkan kertas,
Proses ini dilakukan agar plastik foil tidak mengkerut saat di press.

Foam/cat timbul


foaming
foaming

Sablon Foaming menghasilkan efek timbul, bisa juga dikatakan sablon 3D, sablon jenis ini bereaksi setelah proses finishing/press.
Setelah di press, gambar yang disablon akan membentuk curva/benjolan pada permukaan kaos, dan pada bagian dalam kaos akan menghasilkan lengkungan.


Ada beberapa jenis sablon yang belum kami bahas disini, seperti jenis sablon crack, burn-out, glitter, kaviar, aroma, chromicolor, photopia, thermolock dll. Kami akan bahas pada episode ke 2 mengenai karakter sablon.
Jenis sablon yang mana paling anda sukai?

Kami melayani sablon kaos untuk promosi sesuai pesanan anda Antar Alamat Seluruh Indonesia Via 

Pesan Sekarang 


 Yuan (Chatting)


WhatsApp: 082389819720

email: grafikamediacipta@gmail.com

0 komentar